Garut (Lintas News) Pemerintahan Desa adalah sebuah contoh kecil Pemerintahan Republik Indonesia yang tujuannya hampir memiliki kesamaan, yaitu untuk mensejahterakan rakyatnya melalui program-program yang telah diatur tata laksananya menurut perundang-undangan yang berlaku. Kalau pemerintahan kondusif maka negara akan makmur. Kalau negaranya makmur maka masyarakat sejahtera. Jadi kesejahteraan masyarakat bisa ditentukan oleh pemerintah bagaimana mengelola potensi yang ada, karena masyarakat adalah termasuk aset. Bilamana diberdayakan melalui program bantuan Pemerintah, maka akan menjadikan sebuah potensi menuju masyarakat yang adil, dan berkemakmuran. Lainn hal lagi yang terjadi di Pemdes Sukamanah Kecamatan Malangbong Kabupaten Garut. Dari pemerintahan desa zaman dahulu sampai dengan sekarang semakin sumbang kedengarannya. Pasalnya banyak program-program bantuan Pemerintah yang bertujuan memberdayakann masyarakat agar sejahtera banyak mengalami hambatan. Tidak hanya itu saja, sepertinya KKN-pun disinyalir berlangsung secara aman.
Menurut salah seorang warga masyarakat, yang tidak ingin disebutkan namanya, yang selama ini memperhatikan sepak terjang pemerintahan desa Sukamanah hingga sekarang dipimpin oleh Kades dengan nama sebutan Ende yang dinilai kurang produktif dan proaktif dalam membina warga melalui bantuan Pemerintah kepada warga Desa Sukamanah Kecamatan Malangbong, terbukti banyak bantuan yamg tidak terealisasi seperti bantuan ternak sapi, kerbau, domba, kelinci, itik, ayam, kuda dan ternak lainnya. Kemudian pada bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, holtikultura, dan lainnyapun belum ada realisasi yang betul-betul terasa bagi masyarakat. Sedangkan desa tetangga selalu mendapatkan. Apakah ini dinamakan ketidakpedulian seorang pemimpin desa ataukah malas bekerjakah, ataukah sudah menjadi adat? Tapi entahlah sampai detik ini masyarakat desa Sukamanah belum betul-betul merasakan kenyamanan dan berkemakmuran dari system Pemdes desa Sukamanah. “Padahal ini adalah merupakan program Pemerintah untuk desa yang mau tidak mau harus diurus dengan baik dan benar”, ungkap warga kesal. Kendatipun warga kesal, juga mengakui selama Kades Ende memimpin, walaupun terkesan asal-asalan, dan disinyalir tidak sesuai bestek, seperti bantuan pembangunan jalan raya desa Sukamanah, pengkirmiran makam Pasirkunci yang dibangun melalui dua termin dengan anggaran sebesar dua puluh lima juta rupiah itu cukup memnyenangkan hati masyarakat.
Ditambahkan oleh warga, “Dalam pelaksanaan pembangunan proyek di desa Sukamanah terkesan monopoli terbukti masyarakat jarang dilibatkan dan hanya kerabat Kades saja yang terlihat oleh warga mendominasi proyek pembangunan desa.”, tambah warga.
Menanggapi ungkapan warga, Kades Ende menjelaskan dan berkeluh kesah: “Perlu diketahui oleh warga desa Sukamanah, betapa sulitnya mengadakan interaksi kepada aparat Pemkab Garut, khususnya masalah bantuan. Sangat berbelit dan kerapkali meminta imbalan/perskot yang tidak jelas, bila pengajuan proposal. Seperti pada satu bantuan sapi saja dipinta imbalan oleh oknum aparat Pemkab Garut sebesar 1,5 juta. “Kalau tidak demikian, maka bantuan kemungkinan besar tidak didapatkan”, keluh Kades. Kades mengakui saat mengusung proposal sering terjeblos kearah permainan oknum Pemkab terkait Garut, seperti pernah ada bantuan nilainya 15 juta, seraya oknum dinas berkata:”Sok kadieukeun perskot 2 juta.”, kata Kades menirukan ucapan oknum. “Bantuan tidak dapat, uang malah amblas.”
Kejadian serupapun pernah terjadi di 13 desa kecamatan Malangbong. Ketika mengajukan proposal bantuan. Satu buah proposalnya dipinta 5 juta. Uang masuk, bantuan gagal. Hal ini dilakukan oleh Kabid Pemdes Bidang BPMPD Pemkab Garut. “Dan kini akibat ulahnya Kabid tersebut masuk tahanan”, ungkap Kades. “Begitulah system yang ada di Pemkab Garut, kental dengan pungli.”, tambah Kades. Dan masyarakat dimintakan sabar, walau demikian kejadiannya, Kades akan tetap berupaya memajukan warga desa Sukamanah, terlebih-lebih lagi sudah tidak berapa lama lagi akan diadakan pemilihan Calkades. “Mohon doa restunya”. Dan Kades berpesan kepada masyarakat desa Sukamanah:” Segeralah melunasi PBB karena PBB juga merupakan ujung tombak kemajuan desa.” (SIM)
ANTARA SUBJEKTIFITAS DAN OBYEKTIFITAS
BalasHapusbenar, dasar dari sebuah kritik hendaknya dijadikan bahan pertimbangan untuk perbaikan sehingga melahirkan sebuah keputusan yang menguntungkan bagi masyarakat. tapi alangkah lebih baik dan bijaksananya ketika sebuah kritikan jika disertai dengan objektifitas, bukan mengedepankan subjektifitas yang tentu saja tidak akan melahirkan perbaikan sebagaimana dasar dari sebuah kritikan.
sebagai salah seorang warga desa sukamanah, saya melihat kepemimpinan kepala desa sukamanah periode 2005-2010 banyak sekali program bantuan pemerintah yang sudah direalisasikan.dan tentu saja bisa dirasakan oleh semua pihak, termasuk saya sebagai salah seorang warga desa sukamanah.dan setiap program bantuan tentu saja disertai dengan transparansi penggunaan bantuan tersebut. dan sudah menjadi keharusan ketika sebuah program/bantuan telah selesai dilaksanakan disertai pula dengan laporan pertanggung jawaban/surat pertanggung jawaban yang tentu saja itu menjadi sebuah laporan yang harus disampaikan kepada pemerintah, dalam hal ini adalah pemerintak kabupaten.tapi sangat disayangkan ketika seseorang melontarkan kritikan terhadap pemerintah, dalam hal ini pemerintah desa mengenai program/bantuan pemerintah, hanya mengedepankan subjektifitas tanpa melihat hasil-hasil yang nyata di lapangan. palagi yang melontarkan kritik adalah orang yang tidak mengerti sama sekali dengan pemerintahan, terlebih jika orang tersebut bukan penduduk desa yang bersangkutan. mau tahu dari mana orang tersebut terhadap hasil hasil atau program yang telah dilaksanakan jika orang tersebut saja tidak tinggal dan bukan penduduk desa yang bersangkutan. apalagi informasi yang dia terima hanya bersifat "katanya". yang namanya "katanya" bisa dikurangi atau di tambah bahkan dilebih-lebihkan. terus yang lebih mengherankan, apa pentingnya dia melontarkan kritikan yang hanya berdasarkan subjektifitas,apalagi kritikan tersebut dia lontarkan pada saat menjelang pemilihan kepala desa. mungkinkah kepentingan yang bersifat materi yang dia bidik ? entahlah......
Sudahlah... yang sudah biarkan berlalu kita ambil hikmahnya aza, semoga kedepan desa sukamanah menjadi desa yang lebih baik dan lebih maju amiiiin.....!! saya pribadi sebagai warga desa sukamanah berharap untuk pemimpin ds sukamanah sekarang bisa lebih baik MENSEJAHTERAKAN warga ds sukamanah !!! bravo.
BalasHapus