
Kab. Bandung Barat Lintas News
Paska terpisahnya KBB dari Kab. Induk ternyata masih banyak menyisahkan PR – PR permasalahan baik permasalahan dari Induk maupun permasalahan dari tubuh KBB sendiri.
Seperti diketahui sebagian besar wilayah KBB adalah wilayah pegunungan, perhutanan, pertanian dan pariwisata tapi sarana dan prasarana penunjang yang menghubungkan antara daerah satu dengan yang lainnya masih banyak kendalanya pasalnya infrastruktur jalan yang menghubungkan kedaerah – daerah tersebut sudah banyak yang mengalami rusak parah sementara pihak Pemda terkait terkesan seolah – olah tutup mata dan lamban terhadap tindakan pembenahan.
Salah satunya adalah infrastruktur jalan raya Cangkorah kelurahan GiriAsih Kec. Batujajar yang menghubungkan antara KBB dengan kota Cimahi jalan ini digunakan masyarakat sebagai jalan alternative sehari – hari berlalu lalang sebagai sarana transportasi. Kini kondisi jalan tersebut secara keseluruhan sangat rusak parah.
Sudah 10 tahun lebih jalan raya ini dibiarkan rusak hingga mencapai kiloan meter keadaan badan jalan bergelombang banyak terdapat lobang – lobang besar serta berkerikil tajam yang dikhawatirkan setiap saat bisa mencelakakan pengguna jalan, gelombang dan lobang – lobang pada badan jalan menganga cukup besar hingga mencapai diameter 2 X 4 meter persegi bahkan ada yang mencapai 4X6 Meter persegi dengan kedalaman rata – rata mencapai 25 Cm.
Selain bergelombang, berlobang, berkerikil tajam jika hujan turun sangat becek layaknya seperti kubangan balong yang terjajar disepanjang badan jalan. Sementara bila musim kemarau tiba menimbulkan debu beterbangan yang sangat tebal sehingga menimbulkan polusi udara yang sangat tebal. Kondisi ini sangat mengganggu kenyamanan dan membuat resah para pengguna jalan yang melintasi jalan tersebut sehingga banyak menuai protes dari kalangan masyarakat luas dan masyarakat sekitar badan jalan bahkan kepala desa GiriAsih pun ikut mengecam.
“ Ujang”, salah seorang supir angkot jurusan cangkorah mengaku kurang nyaman sekali melintasi jalan tersebut. “Sebenarnya saya malas melintasi jalan tersebut karena sudah menjadi rutinitas sebagai supir ya apa yang mudikata, sebagai masyarakat kecil saya tidak bisa berbuat banyak hanya pasrah saja pada pemerintah”. “ kata Ujang “ (45) begitu pula penuturan Irda salah seorang mahasiswa Perguruan Tinggi Negri di Bandung yang setiap kali melintasi jalan cangkorah merasa kecewa berat karena belum adanya sikap tanggap dari pemerintah Kab. Bandung Barat terkait dalam penanganan infrastruktur khususnya jalan raya Cangkorah yang menghubungkan ke kota Cimahi sudah bertahun – tahun dibiarkan rusak parah kegiatan saya berhari – hari jadi terhambat bahkan secara tidak langsung kami sebagai masyarakat telah dirugikan kata Irda. Pemerintahkan adalah pelayan masyarakat seharusnya memperdulikan keluhan masyarakat dan jangan seolah – olah menutup mata tambah Irda. Bahkan ketika melalui jalan tersebut sahabat Irda pernah mengalami 10 kali lebih pecah ban motor akibat kerikil tajam tambah Irda.
Hal senada di sampaikan Enjang warga RW 15 desa giriasih kec. Batujajar beberapa waktu lalu sepengetahuan Enjang sudah 10 tahun lebih jalan raya cangkorang ini dibiarkan rusak hingga saat ini belum mendapatkan sentuhan yang berarti sesuai setandar. Adapun perbaikan yang pernah dilaksanakan guna antisipasi adalah dengan cara menimbun badan jalan dengan tibunan batu deskos yang bercampur tanah dan pasir. Yang dibangun oleh masyarakat sekitar melalui bantuan dari perusahaan penggalian batu/ pasir yang berada di wilayah desa Giriasih Kec. Batujajar. Itu pun atas kesadaran perusahaan penggalian yang bekerja sama dengan masyarakat. Dan hal seperti ini menurut Enjang tidak cukup membantu karena hujan tiba akan rusak kembali pemerintah lah yang harus bertanggung jawab kata Enjang. Lebih jauh Enjang menjelaskan sejak sebelum kepemimpinan Itar sebagai kepala giriasih begitu juga dimasa Itar memimpin desa giriasih menjabat 8 tahun jalan ini sudah dan sering rusak parah dan cara memperbaikinya juga terkesan asal – asalan, terbukti dengan rusaknya badan jalan secara terus menerus “ ungkap Enjang “.
Begitu juga pemerintahan desa giriasih yang sekarang dipimpin H. Ayi dan Kec. Batujajar yang sebelumnya dipimpin Dadang Sumarwan dan sekarang Kec. Tersebut dipimpin Ade Komarudin jalan masih saja tetap hancur berantakan bagai wilayah tak bertuan “ tegas Enjang”. Menanggapi berbagai kalangan masyarakat, Kades Giriasih H. Ayi angkat bicara dan membenarkan keluhan masyarakat akan badan jalan yang sudah dibiarkan lama rusak parah. Ayi menilai bahwa Pemda KBB dibawah pimpinan Abu Erna dan dinas terkait lainnya lamban dalam penanganan perbaikan kerusakan berbagai infrastruktur jalan yang ada diwilayah KBB khususnya jalan raya Cangkorah Desa GiriAsih Kec. Batujajar “ ungkapnya”.
Pada awal tahun 2008 desa pernah memperbaiki jalan tersebut kurang lebih 200 Meter persegi itu diambil dari dana kreatifitas desa karena keterbatasan dana dan bantuan dari pusat pun tak kunjung tiba akhirnya kegiatan perbaikan jalan terpaksa di hentikan kta Ayi melalui telefon selulernya kepada Lintas News pada beberapa lalu. Ayi juga pernah menyampaikan kepada anggota dewan DPRD KBB mengenai kondisi jalan yang sudah rusak parah tersebut yaitu pada acara Audiensi Dewan di desa GiriAsih beberapa waktu lalu yang dikala itu Aa Umbara belum menjabat sebagai ketua DPRD KBB. Tapi hingga saat ini hasil dari audensi tersebut belum ada kejelasan sementara jalan terus – menerus mengalami kerusakan semakin parah, Ayi juga menyesalkan kepada setiap pengusaha galian batu, galian pasir, pabrik tekstil, pabrik LPG dan pabrik – pabrik lainnya karena tidak ada partisipasinya sama sekali guna inisiatif dan sumbang sihnya membantu memperbaiki jalan tersebut “tegas Ayi”. Bahkan Ayi juga pernah menyatakan hal serupa kepada kepala dinas perairan dan dina marga KBB Ir. Giat Sugiawan menurut Ayi kata Giat belum ada dananya “ imbuh Ayi”, kades Ayi berharap agar Pemda terkait beserta para pengusaha yang ada diwilayah nya dan berikut komponen masyarakat untuk lebih memperhatikan keadaan jalan yang rusaknya sudah sedemikian parah khususnya kepada Pemda KBB agar segera pemperbaiki kembali secepatnya jalan tersebut karena masyarakat sudah semakin kritis mereka sebagai masyarakat penuh harap akan hadirnya sebuah kepemimpinan yang betul – betul “cermat” dalam mengambil sikap seperti misi dan visi “Cermat” KBB dan memperhatikan keluhan demi keluahan yang mereka kumandangkan “imbuh Ayi”, bahkan Ayi siap membela masyarakat untuk demo menutup akses jalan raya batujajar sekitar kantor Pemda bila tidak ada realisasi “jelas Ayi”. (SIM).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar