Senin, 22 Februari 2010

SDN PANUNDAAN JUARA 1 MHQ TINGKAT KABUPATEN BANDUNG


Rancabali ( Lintas News ) – Salah satu agenda rutin Kementrian Agama dalam rangka turut mengevaluasi hasil belajar siswa juga turut menambah wawasan siswa dengan digelarnya acara Lomba PAI yang dilaksanakan secara berjenjang di mulai dari tingkat kecamatan sampai ke tingkat provinsi.
SDN Panundaan Kecamatan Rancabali berhasil meraih Juara I Lomba MHQ Tingkat Kab. Bandung yang dilaksanakan di SDN Manggahang Kec. Baleendah pada awal bulan Februari lalu.
Kepala SDN Panundaan, H. Aep Syamsudin, S.Pd.,mengatakan di ruang kerjanya merasa bangga dengan adanya siswa yang berprestasi di tingkat Kabupaten “ Saya merasa bangga sebab dengan persaingan yang begitu ketat di Kab. Bandung sebanyak 31 kecamatan yang mengikuti lomba bisa menjadi Juara satu dan mempunyai prestasi bagus “ tuturnya.
H. Aep menambahkan para siswanya telah dipersiapkan sejak awal untuk mengikuti berbagai perlombaan dengan cara melakukan pembinaan per kelas dengan mengambil 10 siswa terbaiknya.
Siswa berprestasi asal SDN Panundaan kelas VI yang bernama lengkap Yuni Sifa Hafsari, berhasil meraih Juara I pada lomba MHQ tingkat Kab. Bandung 2010.
Yuni mengungkapkan selain telah dibina oleh Guru Agama Lilis Hasanah, S.Pd.I dan Deden Syamsul Ma’arif, S.Ag., di sekolah juga di rumah selepas belajar di sekolah belajar mengaji oleh Ust. Ayi sebanyak 3 kali jam 2 siang, ba’da maghrib dan ba’da subuh, tuturnya.
“ Saya mampu membacakan 4 surat dari 11 surat yang dipilih secara acak oleh panitia waktu itu “ tutur Yuni anak pertama dari pasangan Ibu Uum dan Bapak Nurhayat ini.
Lilis Hasanah, S.Pd.I selaku Guru PAI mengatakan “ Yuni merupakan salah satu siswa teladan sehingga tak heran bisa berprestasi di tingkat kabupaten dan saat ini kami juga masih mempersiapkan Yuni untuk perlombaan di tingkat Provinsi “ kilahnya.
H. Aep menambahkan dengan adanya keberhasilan ini merupakan sinergisnya antara tenaga pengajar yang mendorong dan menyeleksi siswa di sekolah.
Salah satu agenda rutin dinas pendidikan dengan dilaksanakannya lomba calistung H. Aep mengaku merasa keberatan dengan adanya aturan baru saat ini, pasalnya kini siswanya harus menguasai tiga materi dasar sekaligus, sedangkan selama ini ia mengaku membina para siswanya dengan metode lama tiap siswa dibina dengan menguasai satu materi sedangkan sekarang tiga materi pelajaran sekaligus tiap siswanya. Selain itu, H. Aep menyayangkan dengan adanya pemberitahuan yang bisa dibilang terlambat dengan waktu perlombaan calistung tinggal beberapa hari lagi baru disosialisasikan teknis baru pelaksanaan lomba calistungnya.
SDN Panundaan yang dipimpin oleh H. Aep selama ini merupakan salah satu langganan juara calistung, mengaku “ Untuk lomba calistung saat ini kami tidak mengharapkan bisa juara lagi namun kami tetap berupaya membina siswanya dengan memberikan les tambahan bagi para siswa yang akan diikut serta kan dalam perlombaan calistung “ tambahnya. ( Asep Darmawan / Hadi Waskita )

TINGGINYA CURAH HUJAN MENGAKIBATKAN JEBOLNYA GUNUNG TILU


Kab. Bandung ( Lintas News ) – Dampak dari jebolnya Gunung Tilu yang berakibat banjir yang teramat dahsyat pada hari Kamis ( 18/2 ) sempat memporakporandakan pemukiman masyarakat, pesawahan dan perusahan warga seperti sapi perah serta pemiliknya yang dialami anggota Linmas Desa Cisondari Kec. Pasirjambu.
Akibat hujan deras yang terus menerus mengguyur selama beberapa hari yang hampir menyeluruh di sejumlah desa dan kecamatan di Kab. Bandung, seperti yang dialami warga Kp. Ciwaru Ds.Cisondari, menimbulkan korban jiwa dan materi.
Salah satu Anggota Linmas Ds. Cisondari, Aso ( 55 ) penduduk Kp. Ciwaru RW. 16 hanyut terbawa derasnya arus sungai bersama 3 ekor sapi termasuk kandanga miliknya dan salah satu rumah permanent milik Elan Ds. Mekarsari RW. 11 yang didirikan di bantaran sungai juga turut hanyut terbawa arus sungai, selain itu nampak pula di sepanjang sungai sejumlah pohon besar tumbang.
Kini isteri Aso korban musibah, Momoh ( 35 ) yang sedang hamil tua hanya bisa pasrah entah harus bagaimana melanjutkan kehidupannya setelah ditinggal suaminya.
Dengan sigap salah seorang yang tergabung dalam LSM KPJB turun langsung ke lokasi melihat kondisi saat itu, Jum’at ( 19/2 ) dengan perhitungan yang matang hal ini perlu dibantu, dengan segera menghubungi Kades Cisondari Drs. Rudy Wirasasmita,
Dengan berkordinasi langsung Ketua Umum KPJB Lili Muslihat yang bekerjasama dengan DPP KIBLAT Rescue hari itu pula langsung mendatangi lokasi dengan memberikan bantuan berupa sembako kepada warga yang terkena musibah yang diberikan langsung kepada Ketua RW. 16 Saepudin yang disaksikan oleh Kepala Desa Drs. Rudy.
Salah seorang warga Adang juga karyawan BPPTK – Gambung, mengucapkan terimakasih atas bantuan yang cepat dan tepat sasaran yang dilakukan oleh KPJB dan DPP KIBLAT.
Begitupula jalan yang menghubungkan Ibukota Kec.pasirjambu yang menuju Kp.Gambung Ds. Mekarsari rusak berat dan terkena longsor di pinggiran jalan, juga jembatan yang menghubungkan antara Kp. Ciwaru – perkebunan / bumper yang menghubungkan dua desa tersebut terputus.
Kades Cikoneng Saepulloh selaku Ketua APDESI Kec. Pasirjambu turut membantu dengan memberikan komando kepada warganya untuk membantu pencarian jenazah di sepanjang sungai yang menuju ke Soreang saat itu.
Selanjutnya Kades Cisondari Drs. Rudy sejak hanyutnya anggota Linmas Aso, terus menyisir sepanjang sungai bersama warganya dan Rudy mengambil sikap menghimbau bantuan ke berbagai pihak, pada akhirnya setelah tiga malam berlangsung jenazah ditemukan di Sungai Cibilik pada hari Minggu ( 21/2 ) Ds. Cikoneng Ke. Pasirjambu dan pada malam itu juga jenazah dimakamkan. ( Asep Darmawan / Hadi Waskita )

Sabtu, 13 Februari 2010

Marching Band SDN II Cibogor, Wujud Kecintaan terhadap musik .


Soreang - Lintas News - Sekolah Dasar Negeri II Cibogor berada di wilayah hukum di UPTD P&K Kecamatan Soreang. Tidak begitu jauh dari Komplek Pemda Bandung. Lokasinya cukup strategis namun tidak bising sehingga nyaman untuk belajar.
Kepala SDN Cibogor II, Drs Iin Sarbini mengatakan, ada beberapa hal yang menambah semangat kerja para pengajar, diantaranya dengan bertambahnya ruang belajar permanen dua lantai yang telah diselesaikan beberapa waktu lalu.
“Juga dilengkapi beberapa unit Komputer, sehingga diharapkan kualitas pendidikan di SD kami bisa lebih pesat berkembang,” ujarnya.
Disisi lain, sejumlah siswa kini sedang belajar Marching Band. “Selain kecintaan kami terhadap dunia musik juga memberikan pendidikan kepada anak didik agar mendapat ilmu yang berguna di masa depannya baik bagi dirinya maupun kepentingan umum,” tutur Drs Iin.
Adapun pelatihnya masih dari salah satu staf pengajar SDN Cibogor II, yakni Euis Komariah SPd. “Dia sangat rajin dan sabar dalam menjalankan fungsinya selaku guru,” ujar Drs Iin Sarbini. (Asep Darmawan / Hadi Waskita)

JALAN RAYA CANGKORAH RUKSAK PARAH


Kab. Bandung Barat Lintas News
Paska terpisahnya KBB dari Kab. Induk ternyata masih banyak menyisahkan PR – PR permasalahan baik permasalahan dari Induk maupun permasalahan dari tubuh KBB sendiri.
Seperti diketahui sebagian besar wilayah KBB adalah wilayah pegunungan, perhutanan, pertanian dan pariwisata tapi sarana dan prasarana penunjang yang menghubungkan antara daerah satu dengan yang lainnya masih banyak kendalanya pasalnya infrastruktur jalan yang menghubungkan kedaerah – daerah tersebut sudah banyak yang mengalami rusak parah sementara pihak Pemda terkait terkesan seolah – olah tutup mata dan lamban terhadap tindakan pembenahan.
Salah satunya adalah infrastruktur jalan raya Cangkorah kelurahan GiriAsih Kec. Batujajar yang menghubungkan antara KBB dengan kota Cimahi jalan ini digunakan masyarakat sebagai jalan alternative sehari – hari berlalu lalang sebagai sarana transportasi. Kini kondisi jalan tersebut secara keseluruhan sangat rusak parah.
Sudah 10 tahun lebih jalan raya ini dibiarkan rusak hingga mencapai kiloan meter keadaan badan jalan bergelombang banyak terdapat lobang – lobang besar serta berkerikil tajam yang dikhawatirkan setiap saat bisa mencelakakan pengguna jalan, gelombang dan lobang – lobang pada badan jalan menganga cukup besar hingga mencapai diameter 2 X 4 meter persegi bahkan ada yang mencapai 4X6 Meter persegi dengan kedalaman rata – rata mencapai 25 Cm.
Selain bergelombang, berlobang, berkerikil tajam jika hujan turun sangat becek layaknya seperti kubangan balong yang terjajar disepanjang badan jalan. Sementara bila musim kemarau tiba menimbulkan debu beterbangan yang sangat tebal sehingga menimbulkan polusi udara yang sangat tebal. Kondisi ini sangat mengganggu kenyamanan dan membuat resah para pengguna jalan yang melintasi jalan tersebut sehingga banyak menuai protes dari kalangan masyarakat luas dan masyarakat sekitar badan jalan bahkan kepala desa GiriAsih pun ikut mengecam.
“ Ujang”, salah seorang supir angkot jurusan cangkorah mengaku kurang nyaman sekali melintasi jalan tersebut. “Sebenarnya saya malas melintasi jalan tersebut karena sudah menjadi rutinitas sebagai supir ya apa yang mudikata, sebagai masyarakat kecil saya tidak bisa berbuat banyak hanya pasrah saja pada pemerintah”. “ kata Ujang “ (45) begitu pula penuturan Irda salah seorang mahasiswa Perguruan Tinggi Negri di Bandung yang setiap kali melintasi jalan cangkorah merasa kecewa berat karena belum adanya sikap tanggap dari pemerintah Kab. Bandung Barat terkait dalam penanganan infrastruktur khususnya jalan raya Cangkorah yang menghubungkan ke kota Cimahi sudah bertahun – tahun dibiarkan rusak parah kegiatan saya berhari – hari jadi terhambat bahkan secara tidak langsung kami sebagai masyarakat telah dirugikan kata Irda. Pemerintahkan adalah pelayan masyarakat seharusnya memperdulikan keluhan masyarakat dan jangan seolah – olah menutup mata tambah Irda. Bahkan ketika melalui jalan tersebut sahabat Irda pernah mengalami 10 kali lebih pecah ban motor akibat kerikil tajam tambah Irda.
Hal senada di sampaikan Enjang warga RW 15 desa giriasih kec. Batujajar beberapa waktu lalu sepengetahuan Enjang sudah 10 tahun lebih jalan raya cangkorang ini dibiarkan rusak hingga saat ini belum mendapatkan sentuhan yang berarti sesuai setandar. Adapun perbaikan yang pernah dilaksanakan guna antisipasi adalah dengan cara menimbun badan jalan dengan tibunan batu deskos yang bercampur tanah dan pasir. Yang dibangun oleh masyarakat sekitar melalui bantuan dari perusahaan penggalian batu/ pasir yang berada di wilayah desa Giriasih Kec. Batujajar. Itu pun atas kesadaran perusahaan penggalian yang bekerja sama dengan masyarakat. Dan hal seperti ini menurut Enjang tidak cukup membantu karena hujan tiba akan rusak kembali pemerintah lah yang harus bertanggung jawab kata Enjang. Lebih jauh Enjang menjelaskan sejak sebelum kepemimpinan Itar sebagai kepala giriasih begitu juga dimasa Itar memimpin desa giriasih menjabat 8 tahun jalan ini sudah dan sering rusak parah dan cara memperbaikinya juga terkesan asal – asalan, terbukti dengan rusaknya badan jalan secara terus menerus “ ungkap Enjang “.
Begitu juga pemerintahan desa giriasih yang sekarang dipimpin H. Ayi dan Kec. Batujajar yang sebelumnya dipimpin Dadang Sumarwan dan sekarang Kec. Tersebut dipimpin Ade Komarudin jalan masih saja tetap hancur berantakan bagai wilayah tak bertuan “ tegas Enjang”. Menanggapi berbagai kalangan masyarakat, Kades Giriasih H. Ayi angkat bicara dan membenarkan keluhan masyarakat akan badan jalan yang sudah dibiarkan lama rusak parah. Ayi menilai bahwa Pemda KBB dibawah pimpinan Abu Erna dan dinas terkait lainnya lamban dalam penanganan perbaikan kerusakan berbagai infrastruktur jalan yang ada diwilayah KBB khususnya jalan raya Cangkorah Desa GiriAsih Kec. Batujajar “ ungkapnya”.
Pada awal tahun 2008 desa pernah memperbaiki jalan tersebut kurang lebih 200 Meter persegi itu diambil dari dana kreatifitas desa karena keterbatasan dana dan bantuan dari pusat pun tak kunjung tiba akhirnya kegiatan perbaikan jalan terpaksa di hentikan kta Ayi melalui telefon selulernya kepada Lintas News pada beberapa lalu. Ayi juga pernah menyampaikan kepada anggota dewan DPRD KBB mengenai kondisi jalan yang sudah rusak parah tersebut yaitu pada acara Audiensi Dewan di desa GiriAsih beberapa waktu lalu yang dikala itu Aa Umbara belum menjabat sebagai ketua DPRD KBB. Tapi hingga saat ini hasil dari audensi tersebut belum ada kejelasan sementara jalan terus – menerus mengalami kerusakan semakin parah, Ayi juga menyesalkan kepada setiap pengusaha galian batu, galian pasir, pabrik tekstil, pabrik LPG dan pabrik – pabrik lainnya karena tidak ada partisipasinya sama sekali guna inisiatif dan sumbang sihnya membantu memperbaiki jalan tersebut “tegas Ayi”. Bahkan Ayi juga pernah menyatakan hal serupa kepada kepala dinas perairan dan dina marga KBB Ir. Giat Sugiawan menurut Ayi kata Giat belum ada dananya “ imbuh Ayi”, kades Ayi berharap agar Pemda terkait beserta para pengusaha yang ada diwilayah nya dan berikut komponen masyarakat untuk lebih memperhatikan keadaan jalan yang rusaknya sudah sedemikian parah khususnya kepada Pemda KBB agar segera pemperbaiki kembali secepatnya jalan tersebut karena masyarakat sudah semakin kritis mereka sebagai masyarakat penuh harap akan hadirnya sebuah kepemimpinan yang betul – betul “cermat” dalam mengambil sikap seperti misi dan visi “Cermat” KBB dan memperhatikan keluhan demi keluahan yang mereka kumandangkan “imbuh Ayi”, bahkan Ayi siap membela masyarakat untuk demo menutup akses jalan raya batujajar sekitar kantor Pemda bila tidak ada realisasi “jelas Ayi”. (SIM).

SDN 03 GALANGGANG BUTUH TAMBAHAN RUANG KELAS DAN RUANG GURU


Lintas News-Seperti kita ketahui pada umumnya di sekolah-sekolah dasar yang biasa kita perhatikan nampak biasa-biasa saja dalam membina para siswa. Tapi kalau kita perhatikan salah satu sekolah yang ada di daerah batujajar, tepatnya SDN 03 GALANGGANG kec. Batujajar KBB. jika kita perhatikan lebih dalam mungkin ada yang menarik untuk di simak. khusunya di dalam membina para siswanya, dimana sekolah tersebut lebih mengutamakan pembinaan khusus bidang akhlak walaupun sekolah tersebut bukan madrasah. .kenapa demikian? ”karena dengan pembinaan akhlak terlebih dahulu si anak di harap kan bisa menjadi anak yang soleh dan taat kepada tanggung jawab sebagai siswa. dan bila mana sianak tersebut sudah memiliki akhlak yang baik, tidak menutup kemungkinan sianak tersebut bisa tekun dalam mengikuti pelajaran di sekolah”, Tutur Ibu Yayah sobariah S.Pd salah satu dewan pengajar, saat kami temui .dan memang pada saat kami berkunjung pun para siswa sedang melaksanakan sholat dzuhur berjamaah sebelum mereka di izinkan untuk pulang, dari hal tersebut memang menunjukan sebuah bukti bahwa sekolah tersebut betul-betul bertanggung jawab dalam membina akhlak para siswa, dan alhasil sekolah tersebut sudah meraih banyak tropi dan penghargaan atas memenangkan beberapa perlombaan seperti calistung, cerdas cermat dll.
SDN 03 Galanggang yang didirikan pada tahun 1959 saat ini memiliki 9 tenaga pengajar 8 diantara nya guru tetap dan 1 guru tidak tetap, yang di pimpin oleh Drs.H.Ahmad suhaendi., dan hanya memiliki empat ruang kelas bahkan ada satu ruangan kelas yang mengalami kebocoran pada atap terlebih pada saat datang hujan itu tejadi karena adanya kerusakan di bagian genting belakang yang sudah rusak dan memprihatinkan, tentu hal tersebut banyak menghambat proses kegiatan belajar mengajar baik bagi para guru maupun para siswa. sedangkan sekolah tersebut merupakan sekolah induk di kec.Batujajar, selain kurangnya ruangan kelas, sakolah tersebut masih belum memiliki ruangan khusus bagi guru, sampai saat kita lihat mereka masih memanfaatkan satu ruangan dengan beberapa fungsi, yakni: untuk ruang kepala sekolah, ruang guru dan mushola, hampir semua kegiatan di lakukan di ruangan tersebut, bahkan ada hal yang membanggakan dan membuat kita terharu, dimana ruangan tersebut di bangun atas kerja sama para guru dengan mengumpulkan koin-koin dalam sebuah kas (sebelum ada koin prita ), dan alhasil mereka bisa memanfaatkan nya untuk membangun ruangan tersebut.
Maka dari itu khususnya bagi pemerintah terkait baik daerah maupun propinsi, agar sesegera mungkin merealisasikan bantuannya dalam bentuk apapun, dan sudah selayaknya pula pemerintah membarikan penghargaan kepada SDN 03 Galanggang, atas kerja sama tim yang solid dan patut di jadikan contoh juga bagi sekolah-sekolah lain terlebih sekolah tersebut yang menjadi induk bagi Sekolah sekolah yang ada di Kec.Batujajar khususnya. (SAIFUL MUBAROK )

Sabtu, 06 Februari 2010

“El-KISA” group musik yang beraliran Arabian Alternatif & Classic


Kota Cimahi LINTAS NEWS. EL-KISA (Arabian musik) adalah kelompok musik yang beranggotakan 15 orang personil, EL-KISA (Arabian Musik) terbentuk pada tanggal 20 April 2000, El-KISA merupakan group yang beraliran musik Arabian Alternatif & Classic yang dijadikan modal dasar perjalanan EL-KISA sendiri. Nama EL-KISA diambil dari Bahasa Arab "Kisa" yang artinya senandung, dan kami berharap nama EL-KISA menjadi nama keberuntungan bagi group. EL-KISA mencoba menghadirkan hiburan musik yang dapat diterima oleh siapa pun dalam setiap penampilan, EL-KISA selalu mencoba untuk kesan baik disetiap penampilannya dan berupaya mengembangkan bakat dan kreatifitas dimasing-masing personilnya. El-KISA mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu EL-KISA dan yang telah memberikan masukan atau kritikan yang diberikan pada kami, dan kami akan menerima dengan lapang dada, dan Insya Allah kami jadikan acuan untuk tetap terus berkarya."Salam Silatuhrahmi"
Selain dari pada memperkenalkan lagi irama padang pasir ke khalayak, EL-KISA juga mencoba mengajak segenap masyarakat untuk kembali kepada (amar ma’ruf nahyi munkar) melalui alunan irama sholawat yang di kemas dalam bentuk gambus modern, khususnya bagi kaum muda yang pada saat ini lebih mencintai musik yang mungkin dapat mengarah kepada arah negative dari pada positif, dan umum nya bagi para orang tua juga lebih dapat mengarahkan para anak-anaknya untuk lebih waspada dengan segala apa yang di suguhkan / di kembangkan dari budaya barat, yang besar kemungkinan dapat merusak moral dan masa depan generasi bangsa.
Maka dari itu EL-KISA Arabian musik, mencoba berdakwah melalui alunan musik gambus dengan besar harapan kami sedikit banyak bisa membantu dalam menyelamat kan moral bangsa dari pengaruh budaya barat .khusus nya bagi para muda-mudi untuk lebih mencintai musik dengan irama RELIGI.
Besar harapan kami khusus nya kepada para pemerintah terkait agar dapat membantu dalam mensosialisikan kesenian khususnya irama gambus yang kami suguhkan, melalui kegiatan apapun agar bisa di kenal kan kepada masyarakat, oleh karena itu sebuah kehormatan bagi kami apa bila dari pihak pemerintah bisa bekerja sama dengan kami, EL-KISA group dengan menggunakan jasa kami dalam mengisi setiap acara / kegiatan kepemerintahan yang di selenggarakan oleh pihak terkait. Akhir kata kami EL-KISA group mengucap kan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mendukung kami baik moral maupun spiritual.
EL-KISA group yang beralamat kan di JL.Nanjung RT.01 / RW.11 Kp.Cibodas kota Cimahi ini, selain dari pada kegiatan konser di beberapa kota besar di indonsia, banyak juga kegiatan amal /sosial yang telah di laksanakan dalam jadwal rutin tahunan EL-KISA group, contoh nya kegiatan khitanan massal, santunan bagi anak yatim, dan kepada korban bencana alam.(Zeinal Abidin).

Ruang Kelas SMP N 1 Cikalong Wetan sangat menghawatirkan


Kab. Bandung Barat Lintas News
Dalam hal meningkatkan proses KBM yang lebih baik tentunya sangat dibutuhkan sarana penunjang yang lebih baik pula dalam hal ini seluruh SMP baik SMP Negri dan sederajat yang berada diwilayah pemerintahan Dinas pendidikan daerah Kab. Bandung Barat, masih banyak terdapat kekurangan sarana dan prasarana penunjang proses KBM.
Bahkan sarana yang ada pun sudah tidak layak pakai lagi seperti: ruang belajar yang sudah rusak sekian lama dan kurangnya ruang tambah untuk belajar seperti ruang Lab, IT dan lainnya, hal ini sangat dikhawatirkan oleh sebagian guru pengajar dan siswa SMP tersebut sehingga bisa menghambat proses KBM.
Misalnya SMPN 1 Cikalongwetan yang berdiri sejak tahun 1960an ini hingga saat ini telah memiliki 1160 siswa yang menempati ruang belajar sebanyak 24 lokal yang masing – masing ruang/ local rata – rata diisi oleh 48 siswa ditambah tenaga pengajar berjumlah kurang lebih 50 orang yang terdiri dari 36 PNS dan 13 orang tenaga honorer dan sekolah ini juga dinilai baik pada akreditasi B yang telah banyak memberikan sumbangsih bagi bangsa dan Negara pada bidang pendidikan terbukti para alumni dari SMP ini banyak yang menjadi tenaga pengajar khususnya 90% dari alumni tersebut mengajar disekolah ini yaitu SMP Negri 1 Cikalongwetan.
Kini SMPN 1 Cikalongwetan keadaannya sangat memprihatinkan pasalnya sudah kurang lebih 30 tahun tidak mendapatkan bantuan secara fisik maupun non fisik yaitu baik RKB, rehab dan bantuan lainnya seperti ruang IT dan rehab ruang Lab.
“ Ernawan, Bag sarana prasarana SMPN 1 Cikalongwetan, bahwa selama 30 tahun sekolahnya tidak mendapatkan bantuan”. Khususnya 3 tahun terakhir ini pihaknya pernah mengajukan bantuan yang berkaitan dengan DAK dan lainnya, tapi hingga detik ini belum ada kepastian yang jelas kapan bantuan tersebut akan digulirkan akibat menunggu bantuan yang terlalu lama akhirnya banyak ruangan – ruangan disekolah ini tambah rusak parah termakan oleh waktu “ungkapnya”.
Ruangan disekolah kami yang rusak parah ada 6 ruang kelas yaitu kelas 7C sampai dengan kelas H yaitu dinding – dinding pada badan bangunan terdapat bolong, retak dan pecah – pecah yang menganga cukup besar. Begitu juga lantai pada ruangan sudah banyak yang pecah – pecah dan berlobang. Langit – langit pada atap plapon banyak yang bolong, ditambah rangka kayu pada plapon penompang atap langit – langit kayunya sudah banyak yang propos termakan usia “tegasnya”. Dan ia pun dengan para staf guru lainnya begitu juga kepala sekolah Siswondo M.Mpd mengkhawatirkan hal tersebut, takut – takut ruangan bisa roboh seketika sehingga menimpa pelajar dan pengajar dan akhirnya menimbulkan korban “tambahnya”. Walaupun ruang KBM begitu cukup menghawatirkan namun kami tetap melaksanakan proses KBM dikarnakan belum ada tempat lain yang bisa kami tempati “jelasnya”.
Selanjutnya Ernawan mengatakan “ sejak berdirinya SMPN 1 Cikalongwetan yaitu pada tahun 1960an baru 1 kali mendapatkan bantuan yaitu pada tahun 1980 dikala itu KBB belum lahir adapun perbaikan yang kami lakukan selama menunggu datangnya bantuan hanya sifatnya perawatan ringan yaitu dengan menambal dan menecat “ katanya”.
Siswondo M.Mpd kasek SMPN 1 Cikalongwetan membenarkan apa yang diungkapkan oleh Ernawan mengenai ruang KBM disekolahnya yang memang sudah sangat tua dan rusak berat tersebut. Dan ia meminta supaya pemerintah daerah khususnya dinas pendidikan KBB yang dikepalai oleh Agus Maulana serta jajaran agar memiliki tindakan cepat tepat guna untuk segera merealisasikan bantuan RKB, Rehab dan lainnya dalam wujud nyata jangan Omdo “tegasnya”. Menurut Siswondo selama ini pemda KBB terkesan lamban dalam penanganan yang berkaitan dengan bantuan DAK sehingga menyebabkan terganggunya proses mengajar di SMPnya “ungkapnya”. Entah kenapa kelambanan itu bisa terjadi, pihaknya sebagai tenaga lapangan sejak dari awal pengajuan bantuan 2007, pengajuan 2008 kemudia pengajuan 2009 hingga hari ini belum ada berita yang jelas dari Pemda KBB pada Dinas terkait kapan bantuan tersebut bisa digulirkan “katanya”.
Dalam hal ini Drs. Iing solihin, ketika ditemui LINTAS NEWS di ruangan kerjanya beberapa waktu lalu mengatakan Persoalan terlambatnya dana bantuan DAK untuk SMP seKabupaten Bandung Barat kendalannya adalah Kwota DAK tidak semua terakomodir tapi pihaknya berjanji mudah – mudahan tahun 2010 ini semuanya bisa terakomodir ketika ditanya mengenai realisasi DAK, Iing mengatakan bahwa DAK sedang tahap penyempurnaan dalam draf final, dan final nya di gunakan pertengahan Februari “katanya” selanjutnya ia menambahkan bahwa belum bisa dipastikan ada beberapa SMP yang akan mendapatkan batuan DAK, kita akan sosialisasikan terlebih dahulu dan tergantung pada besaran dana yang ada “tegasnya”, kemudian akan dilihat juga skala prioritasnya bagi penerima DAK, kalo memang ada yang sangat membutuhkan maka itu diprioritaskan “ katanya”. Dan bahwa pihaknya yaitu pada Dinas Pendidikan KBB telah banyak mengumpulkan data profil sekolah SMP di KBB, yang didalamnya terdapat RKB, Rehab dan lainnya apalagi sekolah yang mendapatkan RKB, Rehab nanti akan diusulkan kembali adaikan kata anggaran dana dari APBD dan APBN tidak ada, guna realisasi, pihaknya akan tetap mengupayakan agar bantuan tersebut tetap mengalir sekarang pihaknya telah bekerjasama dengan pihak “CSF” dalam rangka mengoptimalkan agar bantuan didapatkan dan tepat guna “tegasnya”.
Pada kesempatan yang berbeda Drs. Agus Maulana M.M kadisdik pora KBB ketika dijumpai Lintas News mengatakan bahwa pihaknya akan menggulirkan bantuan DAK bagi SMP yang sudah masuk dalam data RKB, Rehab dan lainnya yaitu pada tahun 2010 ini namun belum bisa dipastikan kapan waktunya “katanya”.
Besaran dana Reahab adalah sebesar 40 Juta (Empat Puluh Juta) pada setiap lokalnya adapun jumlah local yang akan di rehab yaitu sebanyak 40 lokal begitu juga RKB yang sudah masuk data yaitu sekitar 29 RKB dengan kelengkapannya besaran dana bantuan yang akan digulirkan dari RKB tersebut sebesar 110 Juta ( Seratus Sepuluh Juta Rupiah ) jadi jumlah seluruh bantuan yang akan digulirkan oleh Pemda Dinas Pendidikan adalah sebesar 3.790.000.000 ( Tiga Miliyar Tujuh Ratus Sembilan puluh Juta) “ungkapnya” (SIM).

Rabu, 03 Februari 2010

SERTIJAB CAMAT CANGKUANG & CAMAT CIMAUNG


Kab. Bandung ( Lintas News ) – Mutasi merupakan hal yang lajim dan biasa bagi para PNS dalam menjalankan tugasnya untuk pengembangan dan peningkatan karier seseorang dan bukan merupakan hukuman tetapi amanah yang harus dijalankan dengan sebaik-baiknya agar menjadi ladang ibadah, namun setiap pejabat dimanapun ditempatkan baik di Pemda maupun tingkat kecamatan tentu mengharapkan tugas terbaik bagi pelayanan publik.
Seperti halnya di Kec. Cangkuang Kab. Bandung pada hari Selasa
( 2/2 ) bertempat di aula Kecamatan Cangkuang dilaksanakan serah terima jabatan Camat Cangkuang Drs. Uka Suska Puji Utama, M.Si kepada Ajat Sudrajat, SE., M.Si yang sebelumnya mejabat sebagai camat Cimaung, dipimpin oleh Asisten Pemerintahan I Kab. Bandung H. Yudhi Haryanto, SH., SPI. Keduanya sama berkompeten dan hasil kerjanya nampak dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat, dampak hasil Drs. Uka agendanya hampir keseluruhannya tuntas adapun yang tersisa merupakan kewajiban bagi Camat baru Ajat Sudrajat, begitupula di Kec. Cimaung sebaliknya.
Namun intinya baik yang meninggalkan dan yang datang menjadi tumpuan masyarakat, persoalan yang akan datang diharapkan bisa terselesaikan dengan baik.
Pada kesempatan itu hadir Muspika dari kedua kecamatan, Kepala Desa dari kedua kecamatan, Dinas dan Intansi dari Kedua kecamatan, Camat Banjaran, H. Iman, Camat Bojongsoang Yudi dan Camat Baleendah Usman Sayogi, anggota DPRD Kab. Bandung yang bersal dari Kec. Cangkuang, diantaranya dari PDIP H. Asep Dedi Sukmawan, P. Demokrat Hj. Euis S. Akbar, PBB H. Asep Anwar sekaligus Ketua DPD PBB Kab. Bandung dan H. Hilman Sukiman sebagai tokoh masyarakat yang juga Ketua DPD Partai Golkar Kab. Bandung dan Ketua KONI saat ini, KUA Kec. Cangkuang, Ketua MUI Kec. Cangkuang Kiyai M. Odang Yuyun, Ketua FPMDN Kec. Cangkuang H. A. Nono S. Sambas, Kepala UPTD P&K Kec. Cangkuang Drs. Dedi, Kepala MTs. Al – Mukhlis Dadang Gaos, S.Ag dan sejumlah tokoh masyarakat dari kedua kecamatan.
Drs. Uka Suska Puji Utama, M. Si dalam sambutannya mengatakan, kepindahannya saat ini ke Kecamatan Cimaung merupakan kepindahan yang kelima kalinya selama tugasnya dan di Kec. Cangkuang sudah bertugas selama 3 tahun lebih 4 bulan.
Drs. Uka menambahkan banyaknya pengalaman selama ini, tentunnya akan dijadikan sebagai pengalaman yang berharga yang akan dikembangkan di Kec. Cimaung, katanya.
Sementara itu menurut Ajat Sudrajat, SE., M.Si., mengatakan bahwasanya mutasi merupakan pembinaan yang mempunyai nilai sendiri. Dengan berbagai pengalaman yang sebelumnya banyak didapatkan selama bertugas di Banten sejak tahun 1993 dan berbagai penghargaan diantaranya Penghargaan dari UNICEF tentang pemberantasan buta huruf se-Banten pada tahun ’95, Penghargaan Pengkaderan Terbaik salah satu Partai pada tahun ’96 dan Penghargaan dari Presiden RI tahun 2009.
Ajat menambahkan tentunya semua keberhasilan dalam berbagai pengalaman tak berarti apa – apa tanpa adanya dukungan dari masyarakat, ungkap Ajat yang mempunyai misi kalau bisa dipermudah kenapa dipersullit sehingga dapat menjalankan tugas dengan terbaik dan tercepat, tambahnya.
H. Hilman Sukiman sebagai tokoh masyarakat Kec. Cangkuang dalam sambutannya mengajak kepada semua masyarakat untuk membantu apalagi dengan adanya anggota DPRD Kab. Bandung sebanyak 4 karena yang satu PAW dan mudah-mudahan menjadi 5 orang, untuk lebih memajukan daerah dengan kapasitasnya di Kab. Bandung.
H. Herman Taryat selaku tokoh masyarakat Cimaung dalam kesempatan itu mengatakan jangan melihat kekurangan dan kelebihan seseorang tetapi kalaupun ada kesalahan diberi arahan dan solusi guna memajukan daerahnya dan menyampaikan kepada Drs. Uka selaku Camat Cimaung yang baru, ada beberapa PR berat harapan masyarakat yaitu belum adanya Mesjid Besar di Kec. Cimaung dan Gapura Patung Maung di Cimaung sebagai salah satu wilayah Pariwisata menuju Purtil.
Ass. Pemerintahan I Kab. Bandung H. Yudhi yang membacakan amanat Sekda saat itu mengatakan untuk tetap menciptakan iklim kerja yang kondusif dalam menjalanakan tugas dan memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat selaku pelayan public, terutama dalam menghadapi Pilkada tahun 2010 untuk turut membantu dalam pengawasan tahapan pembentukan PPK dan PPS dalam pilkada pada bulan Agustus mendatang.
Lanjut H. Yudhi, Kab. Bandung pada tahun 2010 ini akan menjadi tuan rumah dalam kegiatan Porda Jabar yang difokuskan tempat lebih banyak di Kab. Bandung dan berharap sekses pelaksanaan dan sukses prestasi untk Kab. Bandung, tambahnya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Ketua APDESI Kec. Cangkuang sebagai perwakilan dari kepala desa se-Kec. Cangkuang, Asep Sadeli Munawar mengatakan terimakasih kepada Drs. Uka atas bimbingannya selama menjadi Camat di Cangkuang dan mohon maaf atas kekurangan kinerja kepala desa dan kepada Ajat Sudrajat, SE., M.Si selamat datang dan siap untuk mendukung segala program demi kepentingan dan kemajuan masyarakat di Kecamatan Cangkuang, ungkapnya. ( Asep Darmawan / Hadi Waskita )

MASYARAKAT DESA NAGRAK KEC. CANGKUANG SECARA TEGAS TOLAK ALIH FUNGSI LAHAN


Kab. Bandung ( Lintas News ) – Sejumlah masyarakat Desa Nagrak Kecamatan Cangkuang Kab. Bandung yang tergabung dalam Forum Peduli Masyarakat Desa Nagrak
( FPMDN ) Kec. Cangkuang, bersepakat untuk menolak pengalihan fungsi tanah pertanian produktif menjadi perumahan yang terletak di Blok Sawah Deukeut, Desa Nagrak oleh pengembang PT. Sanggar Indah Sentosa Raya.
Pernyataan sikap terebut disepakati oleh sejumlah warga, tokoh masyarakat dan tokoh agama yang telah mengadakan musyawarah pada hari Minggu ( 3/1 ) yang dihadiri oleh 57 orang peserta sebagai perwakilan dari RW 01 sampai RW 11. yang menolak untuk pembangunan perumahan tersebut.
Ketua FPMDN, H. A. Nono S. Sambas, ketika dihubungi Lintas News ( 31/1 ), mengatakan benar adanya mengenai rencana akan dibangunnya perumahan di tempat tersebut.
“ Lahan tersebut merupakan lahan pertanian produktif, meskipun mayoritas merupakan petani penggarap bukan pemilik tanah, namun jika dibangun perumahan akan banyak dampak negatifnya, diantaranya hilangnya mata pencaharian warga “ ungkapnya.
Lanjut H. Nono menjelaskan, bahwasanya di Desa Nagrak luas sawahnya kurang lebih 100 Ha dan sudah dipergunakan oleh Perumahan Parahyangan Kencana dan Perumahan Sanggar Indah seluas 70 Ha, adapun sisanya 30 Ha yang akan dipergunakan untuk perumahan seluas kurang lebih 15 Ha yang kini ditanami oleh petani yang nota bene kondisi sawahnya bagus baik dari segi pengairan dan hamparannya, maka sisanya tinggal 15 Ha atau 15 % itu pun kondisi medannya tinggal yang terjal, tegas H. Nono.
Selain itu, daerh tersebut merupakan daerah resapan air, dimana kemiringannya blok tersebut pada saat ini kondisinya rawan banjir terlebih jika dibangunnya perumahan akan semakin mengurangi resapan air.

Petani Penggarap Terancam Kehilangan Matapencahariannya
Salah satu petani penggarap Dayat ( 49 ) sekaligus Ketua RW 08 Desa Nagarak Kec. Cangkuang, mengatakan “ Masyarakat sampai saat ini belum menerima jika lahannya dijadikan perumahan, sebab mayoritas penduduk sebanyak 80 %, bekerja sebagai petani penggarap akan terancam kehilangan pekerjaannya “ kata Dayat bersama isterinya Titing ( 48 ) yang dibantu oleh puteranya yang bekerja sebagai patani penggarap juga di tanah tersebut.
Dayat mengaku bersama isterinya telah menggarap lahan ini selam 2 tahun dengan system sewa lahan yang menggarap 100 tumbak dengan membayar 5 juta selama 5 bulan kepada pemilik lahan.
Selama menggarap dengan ditanami sayur sosin mulai dari menanam sampai panen selam 20 hari dari seluas satu tumbak dapat menghasilkan 2 – 3 ton, dengan harga jual Rp. 600 – Rp. 1.500 / kg kepada Bandar.
Masih menurut Dayat para petani penggarap baik dari Desa Nagrak maupun dari luar desa, diberi upah untuk perempuan Rp. 17.000,- sampai jam 12 siang, sedangkan laki – laki diberi upah Rp. 20.000,- sampai waktu yang sama pula.
Dengan penghasilan tersebut bisa dikatakan cukup, hasil bersih sampai panen kurang lebih 10 juta / 20 hari “ Dapat menghidupi keluarga termasuk biaya sekolah anak “, sambil menambahkan andaikan perumahan ini jadi dibangun Dayat mengaku belum terpikirkan akan bekerja apa selain saat ini sebagai petani penggarap ditengah – tengah kondisi ekonomi saat ini susah oleh masyarakat kecil, katanya.
Terkait masalah izin penduduk, Dayat mengaku merasa dibohongi, sebab dengan dalih untuk diberi izin menggarap lahan para petani diharuskan memberi tanda tangan yang pada akhirnya dinyatakan sebagai izin dari penduduk untuk membangun perumahan di lahan tersebut, ungkapnya.


Dampak Sosial Pembangunan Perumahan di Tengah – tengah Pemukiman Warga


Bertentangan dengan program pemerintah yang sedang gencar – gencarnya mengkampanyekan alih fungsi lahan, agar tidak mudah mengalih fungsikan lahan pertanian, lebih – lebih merupakan lahan produktif dengan sarana penunjang irigasi teknis / pengairan bagus.
Sebagaimana dalam UU No. 12 Tahun 1992 Tentang Budidaya, Inruksi Presiden No. 3 Tahun 2007, UU No. 41 Tahun 2009 yang pada intinya kalaupun terpaksa terpakai harus ada lahan pengganti, lahan teknis tiga kali lipat, setengah teknis dua kali lipat dan tadah hujan satu kali lipat.
Dengan dibangunnya perumahan di tengah – tengah pemukiman penduduk, dikhawatirkan akan semakin tingginya kesenjangan social dimana penghuni perumahan tingkat perekonomianya relative lebih baik dibandingkan dengan kndisi penduduk setempat.
Selain itu, penduduk setempat akan semakin terpinggirkan dan kesulitan untuk memiliki rumah yang sesuai dengan kemampuanya juga hilangnya mata pencaharian sebagai buruh petani.
Disisi lain kenyataan yang terjadi pada Perumahan Parahyangan Kencana yang lokasinya berdekatan dengan Perumahan Sanggar Indah masih banyak rumah yang terbengkalai karena tak berpenghuni, termasuk Perumahan Sanggar Indah hingga saat ini masih banyak timbul permasalahan seperti buruknya sarana jalan, penerangan jalan umum dan perpajakan.
Ketua KPJB Indonesia Kab. Bandung, Lili Muslihat ketika dihubungi menanggapi permasalahan ini, mengatakan pembangunan jangan di lahan hijau harus sesuai dengan rencana tata ruang wilayah dan letaknya harus ramah lingkungan, perlu adanya pengkajian lebih serius tentang dampak lingkungan kepada dinas – dinas terkait jangan sampai akhirnya merugikan masyarakat, katanya.
H. Nono bersama masyarakat Desa Nagrak melalui FPMDN, mengaku telah melayangkan surat pengaduan kepada Bupati Kab. Bandung dan DPRD Kab. Bandung Komisi A dan Komisi B, namun sejauh ini belum ada tanggapan yang serius dari pemerintah terkait pembangunan perumahan ini.
Adanya hal itu, H. Nono mengharapkan pemerintah dapat mendorong masyarakat pedesaan untuk betah berada di pedesaan dengan bisa mencari penghidupan di desa secara sejahtera dengan membatalkan pembangunan perumahan sebab akan menyengsarakan masyarakat dengan menghilangkan segala potensi yang ada pada lahan tersebut, apalagi jangan sampai ada yang bekerja sebagai TKI ke luar negeri dengan banyak kejadian – kejadian yang tidak diharapkan. Adapun Perda dan UU dibuat pada dasarnya untuk menyejahterakan masyarakat namu apalah artinya jika pada kenyataannya jstru sebaliknya, tambah H. Nono. ( Asep Darmawan / Hadi Waskita )

Senin, 01 Februari 2010

SDN 03 RANCAPANGGUNG PERLU SARANA KEAMANAN & TAMBAHAN RUANG KERJA GURU

Bandung Barat Lintas News, Seiring dengan berkembangnya dunia pendidikan saat ini baik di dalam pembangunan maupun di bidang system pendidikan. Seperti hal nya yang telah dilaksanakan di SDN 03 Rancapanggung Kec. Cililin Kab,Bandung barat. Semula sekolah tersebut terkesan boleh di bilang memprihatinkan khususnya kalau di lihat dari segi struktur bangunan. Mungkin karena ada nya hal yang belum atau tidak terealisasi .
Namun setelah sekolah tersebut dijabat oleh Bp. Lalan Rustandi. M.pd. pada tahun 2006 semua berubah drastis . khususnya di bidang pembangunan dan pengelolaan sekolah. dengan bermodal tekad dan ambisi ingin memajukan sekolah Bp. Lalan telah berhasil membuat sebuah perubahan khusus dalam pengelolaan & penataan ruang dan halaman sekolah,dengan memanfaat kan bantuan pemerintah baik dalam bentuk BOS maupun bantuan lain nya yang memberikan aroma sejuk dan enak di pandang. Sehingga mampu memberikan semangat baru baik bagi para pengajar maupun murid muridnya.
Mengenai profil Bp. Lalan Rustandi. M.pd. atau yang lebih akrab disapa Bp. Lalan ini adalah salah satu contoh Figur seorang pemimpin teladan baik di sekolah maupun di masyarakat. Karena selain menjadi pempinan disekolah,di luar sekolah beliau juga menjabat sebagai ketua RW didaerah nya, tepat nya RW 06 Desa Batulayang Kec. Cililin. Kab.Bandung Barat. Di organisai kewargaan beliau juga di pandang sukses dalam menjalan kan program pemerintah, sampai saat ini pun sudah hampir 5 periode kepala desa yang sudah di lalui oleh Bp.Lalan sebagai ketua RW. maka dari itu tidak heran kalau pemimpin seperti beliau dapat menjalankan roda kepemimpinan menuju kearah kesuksesan seperti yang diinginkan oleh stafnya khususnya di SDN 03 Rancapanggung..
Namun meskipun demikian sekolah tersebut masih memiliki beberapa kekurangan dan perlu adanya perhatian dari pemerintah terkait khususnya di bidang sarana dan prasarana umum.Terkait masih belum kondusipnya sarana keamanan di belakang halaman sekolah yang masih belum di benteng karena tepat di belakang sekolah tersebut ada kali dari bendungan saguling yang dikawatirkan jika siswa beraktifitas dilokasi tersebut dapat membahayakan siswa tersebut.
Selain itu SDN 03 Rancapanggung juga masih memerlukan ruang tambahan untuk ruang kerja bagi para guru yang saat ini ruang kerja mereka masih satu ruangan dengan ruang kepala sekolah,.sehingga mereka tidak dapat optimal kalau suasananya seperti itu.
Maka dari itu khusus bagi para instansi terkait baik dinas pendidikan kabupaten maupun propinsi agar segera memberikan bantuan berbentuk apapun untuk SDN 03 Rancapanggung,mengingat pentingnya poin-poin di atas untuk segera di realisasikan demi terciptanya keamanan dan kenyamanan proses belajar mengajar guna mencetak generasi bangsa yang cerdas,inovatif dan kreatif. (Saiful mubarok)